Apa itu Bahasa Kiasan? Definisi & Contoh

Anda sedang mengirim pesan ke teman: "Pekerjaan saya adalah sirkus." Mereka menjawab, "Sama. Bos saya adalah seorang badut." 

Potensi virus? Mungkin. 

Tapi selamat-kalian berdua baru saja menggunakan bahasa kiasan tanpa harus bersusah payah. 

Mari kita uraikan bagaimana cara kerjanya (dan mengapa Anda tidak akan pernah menulis kalimat yang membosankan lagi).

Anda akan belajar bagaimana bahasa kiasan bekerja dalam kehidupan nyata dengan bantuan contoh-contoh di blog ini.

Apa itu Bahasa Kiasan?

Ini adalah bahasa yang tidak harfiah

Alih-alih mengatakan dengan tepat apa yang Anda maksudkan, Anda membandingkan, membesar-besarkan, atau mempersonifikasikan untuk memicu imajinasi.

  • Literal: "Saya sedang sibuk."
  • Kiasan: "Saya menyulap gergaji mesin di atas tali."

Mereka seperti emoji untuk kalimat Anda - sebagai pengganti "hidup tidak dapat diprediksi", atau 🌪️ sebagai pengganti "hari yang kacau".

Jangan Pernah Khawatir AI Mendeteksi Teks Anda Lagi. Undetectable AI Dapat Membantu Anda:

  • Membuat tulisan dengan bantuan AI Anda muncul seperti manusia.
  • Bypass semua alat pendeteksi AI utama hanya dengan satu klik.
  • Gunakan AI dengan aman dan dengan percaya diri di sekolah dan tempat kerja.
Coba GRATIS

Dan, mengapa Anda perlu memahami bahasa kiasan dan menggunakannya?

  1. Rasa di Atas Fakta: "Media sosial adalah vampir waktu" > "Media sosial membuang-buang waktu."
  2. Menyederhanakan Kompleksitas: "Perubahan iklim adalah jam yang terus berdetak" > "Perubahan iklim sangat mendesak."
  3. Buatlah Perasaan Tetap Menempel: "Rasa bersalah adalah pengemudi di kursi belakang" > "Rasa bersalah mengganggu saya."

Mengapa Penulis Menggunakan Bahasa Kiasan?

Jadi, Anda secara acak menggulir Instagram dan melihat: "Kekacauan adalah co-pilot saya." Anda tertawa, mengambil tangkapan layar, dan membagikannya. 

Itu adalah bahasa kiasan yang bekerja secara ajaib-mengungkapkan sebuah kebenaran dasar ("Hidup tidak dapat diprediksi") menjadi sesuatu yang lengket, dapat dibagikan, dan manusia.

Penulis tidak menggunakan metafora, perumpamaan, atau personifikasi hanya untuk terdengar mewah. Mereka melakukannya untuk membajak otak Anda. 

Inilah caranya-dan mengapa Anda ingin mencuri trik ini:

1. Membuat Hal yang Membosankan Menjadi Tak Terlupakan

Literal: "Media sosial membuat ketagihan."
Kiasan: "Media sosial adalah mesin slot di saku Anda."

Mengapa ini berhasil: Otak Anda menyala membayangkan lampu neon dan dopamin. Tiba-tiba, Anda merasa kecanduan, bukan hanya mengetahuinya.

Para penulis menggunakan ini di dalam:

  • Iklan: Red Bull "memberi Anda sayap" (hiperbola).
  • Lagu: "Cinta adalah medan perang" (metafora).
  • Tweet: "Menjadi dewasa adalah memukul-mukul dengan tagihan" (analogi).

2. Untuk Menyederhanakan Ide

Literal: "Perubahan iklim sangat mendesak."
Kiasan: "Planet ini adalah bom waktu."

Mengapa berhasil: Topik yang kompleks menjadi mendalam. Anda tidak memerlukan gelar PhD untuk memvisualisasikan hitungan mundur.

Contoh:

  • Politik: "Perekonomian adalah rollercoaster" (bukan grafik PDB).
  • Teknologi: "AI adalah pedang bermata dua" (etika yang dibuat menjadi relevan).

3. Untuk Membuatmu Rasakan (Bukan Hanya Berpikir)

Literal: "Dia sangat sedih."
Kiasan: "Hatinya seperti sebuah vas yang pecah."

Mengapa berhasil: Kesedihan menjadi nyata. 

Para penulis memanfaatkan hal ini:

  • Novel: "Harapan adalah sehelai bulu" (Kehidupan Pi) → Kerapuhan.
  • Pidato: "Busur alam semesta moral melengkung ke arah keadilan" (MLK) → Optimisme sebagai gerakan.

4. Untuk Mengubah Anda Menjadi Rekan Pencipta

Literal: "Kota ini sedang sibuk."
Kiasan: "Kota ini tidak pernah tidur."

Mengapa berhasil: Otak Anda mengisi kekosongan. Apakah kehidupan malam? Lalu lintas? Pecandu kerja? Anda memutuskan.

Inilah alasannya:

  • Merek mengatakan "Berpikirlah secara berbeda" (Apple) → Anda membayangkan pemberontak, bukan komputer.
  • Penggunaan meme "Baterai sosial saya sudah mati" → Anda merasakan kelelahan.

5. Menonjol di Tengah Lautan Bla

Literal: "Pekerjaan itu membuat stres."
Kiasan: "Pekerjaan adalah panggilan Zoom yang tidak pernah berakhir di mana semua orang dalam keadaan bisu."

Mengapa berhasil: Dalam dunia email robotik dan teks yang dihasilkan AI, bahasa kiasan adalah bahasa manusia yang unik. 

Ini adalah sidik jari Anda pada kata-kata.

Jenis-jenis Utama Bahasa Kiasan (Dengan Contoh)

Mari kita langsung saja ke intinya: 

Bahasa kiasan seperti pisau Swiss Army untuk kata-kata Anda. Bahasa kiasan memiliki alat untuk setiap suasana hati-drama, humor, sarkasme, atau patah hati. 

Berikut ini adalah 5 tipe penting yang akan Anda temui di mana saja (ya, bahkan dalam obrolan grup).

1. Metafora: 

Apa yang dilakukannya: Membandingkan dua hal tanpa "seperti" atau "sebagai".
Mengapa itu menampar: Mengubah ide abstrak menjadi gambar konkret.

  • "Kotak masuk saya adalah sebuah lubang hitam."
  • "Pertemuan itu sangat menyenangkan."

Kiat Pro: Gunakan metafora agar terdengar berani. Tukar "Hidup itu sulit" dengan "Hidup adalah permainan video yang penuh dengan kesalahan."

2. Perumpamaan: Kelenturan "Seperti" atau "Sebagai"

Apa yang dilakukannya: Membandingkan berbagai hal dengan "seperti" atau "sebagai".
Mengapa ini berhasil: Menambahkan bakat tanpa komitmen.

  • "Menggulir TikTok seperti jatuh ke dalam lubang cacing."
  • "Bos saya sehalus pertunjukan kembang api."

Kiat Pro: Bagus untuk daging panggang. "Lelucon Anda seperti pensil yang patah dan tidak ada gunanya."

3. Personifikasi: 

Apa yang dilakukannya: Memberikan sifat-sifat manusia pada benda-benda non-manusia.
Mengapa ini ikonik: Membuat dunia terasa hidup (atau sangat kecil).

  • "Wi-Fi saya menghantui saya."
  • "Angin berteriak melalui celah-celah."

Kiat Pro: Gunakan untuk mengeluh tentang teknologi. "Printer saya tidak suka hari Senin."

4. Hiperbola: Raja yang Berlebihan

Apa yang dilakukannya: Berlebihan demi efek.
Mengapa kami menyukainya: Karena drama = perhatian.

  • "Saya sudah menonton klip itu jutaan kali."
  • "Pertemuan ini tidak akan pernah berakhir."

Kiat Pro: Sempurna untuk teks. "Tumpukan cucian saya adalah Gunung Everest."

5. Idiom: 

Apa fungsinya: Frasa yang memiliki arti tidak bisa ditebak dari kata-katanya.
Mengapa itu emas: Menambahkan rasa yang hanya bisa didapatkan oleh orang dalam.

  • "Tumpahkan teh" (Gosip, bukan minuman).
  • "Mematahkan kaki" (Keberuntungan, bukan kekerasan).
  • "Hantu seseorang" (Abaikan, bukan menghantui).

Kiat Pro: Gunakan idiom agar terdengar lebih mudah dipahami-tetapi hindari dalam esai formal ("menendang ember" ≠ akademis).

Bagaimana Cara Menemukannya di Dunia?

  • Lagu: "Cinta adalah medan perang" (metafora).
  • Iklan: "Meleleh di mulut Anda, bukan di tangan Anda" (perumpamaan).
  • Meme: "Rekening bank saya menangis" (personifikasi).
  • Idiom: "Proyek itu menjadi asap" (Gagal, bukan terbakar secara harfiah).

Bahasa kiasan bukan hanya untuk penyair-bahasa kiasan adalah kode curang Anda untuk membuat obrolan ringan menjadi berkilau, email menjadi populer, dan kata-kata kasar menjadi viral.

Bahasa Kiasan vs Bahasa Harafiah

Mari kita akhiri kebingungan antara bahasa kiasan dan bahasa harfiah.

Bahasa Harafiah: 

Definisi Kata-kata berarti Tepat. apa yang mereka katakan. Tidak ada makna tersembunyi, tidak ada metafora, tidak ada drama.
Contoh:

  • "Saya lelah."
  • "Sekarang hujan."
  • "Pertemuan dimulai pada pukul 15.00."

Mengapa itu penting: Kejelasan. Gunakan dalam instruksi, kontrak, atau ketika teman sekamar Anda sebenarnya perlu tahu bahwa Anda secara harfiah kehabisan susu.

Bahasa Kiasan: 

Definisi Kata-kata berarti lebih lanjut daripada yang mereka katakan. Ini adalah permainan kata-metafora, idiom, hiperbola-untuk memicu imajinasi atau emosi.
Contoh:

  • "Aku sangat lelah." → Lelah, bukan zombie.
  • "Hujan kucing dan anjing." → Hujan deras, tidak ada hewan peliharaan yang jatuh.
  • "Pertemuan itu seperti kebakaran hutan." → Kekacauan, bukan api yang sebenarnya.

Mengapa ini penting: Membuat ide menjadi lebih hidup, mudah diingat, atau lucu. Gunakan dalam cerita, lelucon, atau untuk menggambarkan hari Senin Anda.

Bagaimana Cara Mengetahui Perbedaannya?

  1. Tanyakan: "Apakah ini benar?"
    • "Aku kelaparan" → Tidak, kau lapar. Kiasan.
    • "Saya belum makan" → Fakta. Literal.
  2. Carilah:
    • Berlebihan ("Saya punya banyak pekerjaan").
    • Perbandingan ("Sejuk seperti mentimun").
    • Idiom ("Tumpahkan tehnya" = gosip).

Bahasa Kiasan dalam Sastra & Budaya Pop

Anda bernyanyi bersama lagu Taylor Swift "Cinta adalah sebuah permainan, ingin bermain?" atau menonton ulang The Hunger Games garis "Capitol menyukai pertunjukan yang bagus." 

Itulah bahasa kiasan-metafora, metonimi, hiperbola-melakukan pekerjaan berat untuk membuat cerita dan lagu tongkat

Mari kita telaah bagaimana ia menguasai TikTok klasik yang berdebu dan TikTok yang viral.

Sastra: Di mana Bahasa Kiasan Menjadi Mewah:

Penulis menggunakannya untuk mengubah tinta menjadi getaran.

  1. Pertunjukan Asap Shakespeare:
    • "Seluruh dunia adalah panggung" → Metafora (Kehidupan ≠ teater harfiah, tetapi drama? Tentu saja).
    • "Juliet adalah matahari" → Metafora (Romeo mengatakan bahwa dia adalah segalanya, bukan bola gas yang menyala).
  2. Sihir Modern:
    • Harry Potter: "Keluarga Dursley sangat ramah seperti sigung di pesta rumput" → Perumpamaan (J.K. Rowling yang melemparkan bayangan).
    • The Hunger Games: "Api sedang membakar" → Metafora (Revolusi, bukan pembakaran).

Budaya Pop: Ketika Bahasa Kiasan Menjadi Keras

Tidak hanya untuk buku-ini juga ada di daftar putar, antrean Netflix, dan simpanan meme Anda.

  1. Lagu-lagu yang menampar:
    • Beyonce "Aku seorang ratu" → Metafora (Lagu kebangsaan kepercayaan diri).
    • Olivia Rodrigo "Pengkhianat" → Hiperbola (Drama diputar ke 11).
  2. Film & TV:
    • Breaking Bad: "Akulah bahayanya" → Metafora (ego Walter White, dikuantifikasi).
    • Barbie: "Saya adalah Barbie stereotip di dunia Barbie yang stereotip" → Ironi (Literal + kiasan lancang).
  3. Meme & Media Sosial:
    • "Baterai sosial saya sudah mati" → Personifikasi (Baterai ≠ manusia, tetapi merasa).
    • "Algoritme menghakimi saya" → Metonimi (Algoritma = penguasa teknologi tak berwajah).

Anda bahkan bisa melihat mereka di dalamnya:

  1. Buku: Carilah perbandingan yang dramatis ("Senyumannya adalah sebuah pisau").
  2. Lagu: Dengarkan baris yang terlalu tinggi ("Aku akan membakar dunia untukmu").
  3. Media Sosial: Menangkap idiom ("Tumpahkan teh") atau metafora ("Aplikasi ini adalah lubang hitam").

Bagaimana Menemukan Bahasa Kiasan dalam Tulisan

Berikut ini cara mengenali bahasa kiasan dalam hitungan detik-tidak perlu gelar PhD-dan caranya AI Mengobrol dapat menjadi kode curang Anda.

Anda bisa mencari perbandingan yang tidak biasa, 

Contoh:

  • "Waktu adalah pencuri." → Waktu ≠ kriminal. Metafora!

Obrolan AI untuk Penyelamatan:

Kamu: "Apakah 'waktu adalah pencuri' secara harfiah?"
AI: "Tidak, itu hanya sebuah metafora. Waktu tidak benar-benar mencuri, tetapi terasa seperti itu."

Cara lain adalah dengan menggunakan petunjuk konteks seperti,

Tanyakan: "Apakah ini masuk akal secara harfiah? Jika tidak, itu adalah kiasan."

Contoh:

  • "Capitol itu kejam." → Sebuah tempat tidak bisa "kejam". Metonimi!

Kamu: "Apakah 'The Capitol' secara harfiah ada di sini?"
AI: "Tidak. Itu metonimi. 'The Capitol' mewakili pemerintah dalam The Hunger Games."

Tanya Jawab Tentang Bahasa Kiasan

Apakah bahasa kiasan hanya digunakan dalam puisi?

Tidak! Bahasa kiasan menyelinap ke dalam kehidupan sehari-hari, mempertajam momen-momen yang membosankan menjadi foto yang hidup dan mudah diingat.

Anda bisa melihat bahasa kiasan dalam iklan, media sosial, dan bahkan dalam novel.

Kiat Pro: Gunakan Parafrase AI untuk membumbui teks yang membosankan. "Pekerjaan itu sibuk""Pekerjaan adalah sirkus tiga ring."

Jangan lewatkan kesempatan untuk menjelajahi Detektor AI dan Humanizer kami dalam widget di bawah ini!

Dapatkah bahasa kiasan digunakan dalam esai?

Ya-jika dilakukan secara strategis. Hal ini menambah bakat tanpa mengorbankan profesionalisme:

Lemah: "Perekonomian tidak stabil."

Lebih kuat: "Perekonomian adalah rollercoaster ketidakpastian." (metafora).

Apakah bahasa kiasan sama dengan perangkat sastra?

Ini adalah Jenis perangkat sastra. Pikirkan perangkat sastra sebagai alat dalam kotak peralatan: Bahasa Kiasan adalah Metafora, perumpamaan, hiperbola, sedangkan alat lainnya adalah Foreshadowing, ironi, aliterasi.

Contoh: "Dunia adalah sebuah panggung" (bahasa kiasan) vs. "Sampai jumpa besok" (bayangan).

Apa kebalikan dari bahasa kiasan?

Kata-kata bahasa secara harfiah berarti Tepat. apa yang mereka katakan:
- Kiasan: "Dia menghujani kucing dan anjing." (Hujan deras).
- Literal: "Dia basah kuyup."

Kesimpulan

Mari kita mulai dengan yang nyata: 

Bahasa kiasan bukan hanya untuk buku teks berdebu atau soneta Shakespeare.

Ini adalah saus rahasia yang mengubah teks hambar menjadi tweet viral, esai menjadi halaman-halaman yang menarik, dan obrolan ringan menjadi percakapan yang berkesan. 

Apakah Anda membandingkan hari Senin dengan "treadmill ke mana-mana" (metafora) atau mengatakan kotak masuk Anda "memakan pekerjaan rumah saya" (personifikasi), alat-alat ini membuat kata-kata Anda tidak dapat diabaikan.

Tujuannya bukanlah kesempurnaan, melainkan kepercayaan diri. Gunakan bahasa kiasan untuk:

  • Suara manusia dalam dunia email robotik.
  • Memicu emosi (memanggang teman Anda dengan "Lelucon Anda seperti pensil yang patah dan tidak ada gunanya").
  • Menonjol (garis resume: "Memecahkan masalah seperti seorang detektif dengan espresso").

Jadi silakan. 

Tulis ulang email yang membosankan itu. Jelaskan hari Senin Anda sebagai hari "kiamat zombie dalam spreadsheet."

Kunjungi AI yang tidak terdeteksi hari ini dan buatlah kata-kata Anda menonjol!

Undetectable AI (TM)