Penjelasan tentang Circumlocution untuk Pemula: Contoh-contoh Sederhana

Esai perguruan tinggi adalah salah satu pekerjaan tersulit yang akan Anda lakukan—bukan karena Anda tidak memiliki ide yang siap digunakan, tetapi karena Anda diharapkan untuk mengembangkan satu pemikiran menjadi seribu kata.

Jadi, Anda mulai mengganti “use” dengan “utilize”, dan sebelum Anda menyadarinya, Anda sudah mengganti “because” dengan “due to the fact that.” 

Selamat! Anda baru saja menemukan circumlocution, bukan sekadar omong kosong, tetapi seni kuno menulis sesuatu dengan cara terpanjang (yang dapat diterima oleh profesor perguruan tinggi) yang mungkin.

Namun, berbeda dengan “mengembungkan” kata-kata, penggunaan kalimat berbelit-belit bukan hanya dilakukan oleh siswa saat mereka berusaha menambahkan lebih banyak kata.

Ini juga merupakan perangkat retorika yang disengaja yang sering digunakan oleh banyak penulis dan politisi. 

Terkadang hal itu dilakukan dengan sengaja dan cerdas. Di lain waktu, hal itu terjadi secara tidak sengaja dan membuat tulisan Anda terdengar seperti perjanjian Syarat dan Ketentuan.

Panduan ini akan membantu Anda memahami apa itu circumlocution, kapan penggunaannya berguna, dan bagaimana cara menghindari secara tidak sengaja mengubah tulisan Anda menjadi mimpi buruk birokrasi.


Hal-hal Penting yang Dapat Dipetik

  • Circumlocution berarti menggunakan lebih banyak kata daripada yang diperlukan untuk mengekspresikan suatu ide.

  • Hal ini dapat menjadi perangkat sastra yang disengaja atau kelemahan penulisan yang tidak disengaja.

  • Hal ini umum terjadi dalam percakapan sehari-hari ketika kita lupa kata-kata atau berusaha bersikap sopan.

  • Ini berguna untuk penulisan kreatif, diplomasi, dan penekanan.

  • Hal ini menjadi masalah ketika hal tersebut membuat tulisan menjadi tidak jelas atau terkesan sok pintar.

  • Alat seperti detektor AI dapat membantu mengidentifikasi kalimat yang terlalu rumit.


Apa Itu Circumlocution?

Penggunaan kalimat berbelit-belit dapat memiliki berbagai tujuan di luar sekadar menambahkan kata-kata tambahan.

Definisi Perumpamaan

Circumlocution adalah penggunaan banyak kata padahal kata yang lebih sedikit sudah cukup.

Ini hanya berputar-putar di sekitar suatu poin daripada langsung ke intinya. Kata itu sendiri berasal dari Latin: “circum” (sekitar) dan “locutio” (ucapan). 

Deteksi AI Deteksi AI

Jangan Pernah Khawatir AI Mendeteksi Teks Anda Lagi. Undetectable AI Dapat Membantu Anda:

  • Membuat tulisan dengan bantuan AI Anda muncul seperti manusia.
  • Bypass semua alat pendeteksi AI utama hanya dengan satu klik.
  • Gunakan AI dengan aman dan dengan percaya diri di sekolah dan tempat kerja.
Coba GRATIS

Jadi, secara harfiah, artinya “berbicara secara tidak langsung.”

Bayangkan saja seperti mengambil rute yang lebih indah padahal kamu bisa saja langsung melaju lurus di Jalan Utama.

Terkadang rute yang indah dan menawan memang layak untuk ditempuh, namun di lain waktu, Anda hanya membuang-buang bahan bakar.

Dalam retorika dan penulisan, perumpamaan dapat disengaja atau tidak disengaja.

Penggunaan kalimat berbelit-belit secara sengaja memiliki tujuan: mungkin Anda sedang bersikap diplomatis, menciptakan suasana tertentu, atau menonjolkan sesuatu melalui penjelasan yang detail. Penggunaan kalimat berbelit-belit secara tidak sengaja hanya membuat tulisan Anda menjadi bertele-tele.

Contoh Penggunaan Kalimat Berbelit-belit

Mari kita lihat beberapa contoh nyata untuk melihat bagaimana hal ini bekerja dalam praktiknya.

Contoh 1: Perpanjangan Penghitungan Kata

  • Perumpamaan: “Di masyarakat modern saat ini, kita berada dalam posisi di mana kita harus mempertimbangkan fakta bahwa...”
  • Langsung: “Hari ini, kita harus mempertimbangkan bahwa...”

Contoh 2: Bahasa Korporat

  • Perumpamaan: “Saat ini, kami sedang mengalami penangguhan sementara atas kegiatan operasional normal.”
  • Langsung: “Kami tutup saat ini.”

Contoh 3: Ungkapan Halus yang Menghindari Kata Langsung

  • Perumpamaan: “Dia telah diberhentikan sebagai bagian dari inisiatif optimasi tenaga kerja.”
  • Langsung: “Dia dipecat.”

Contoh 4: Perumpamaan Sastra (Disengaja)

  • Perumpamaan: “Benda langit yang bersinar terang yang menerangi hari-hari kita dan menghangatkan planet kita.”
  • Langsung: “Matahari.”

Perhatikan bagaimana contoh sebelumnya sebenarnya terdengar cukup bagus? Itu karena contoh tersebut menggunakan perumpamaan sebagai pilihan gaya.

Yang lain terdengar seperti seseorang yang terlalu berusaha keras.

Mengapa Orang Menggunakan Perumpamaan

Wanita muda sedang merekam suara akting di studio.

Orang menggunakan kalimat berbelit-belit untuk berbagai alasan, dan tidak semuanya bersifat negatif.

Memahami motivasi membantu Anda menentukan kapan hal itu tepat.

  • Kesopanan dan Taktis: Terkadang bersikap langsung bisa dianggap kasar. “Ide Anda tidak akan berhasil” kurang sopan daripada “Saya penasaran apakah kita bisa mempertimbangkan beberapa pendekatan alternatif.” Versi kedua adalah cara berbelit-belit, tapi juga… lebih sopan.
  • Penekanan dan DramaPenulis menggunakan kalimat berbelit-belit untuk memperlambat pembaca dan menarik perhatian mereka. Ketika Shakespeare menulis “Negeri yang belum terjamah, dari mana tak ada pelancong yang kembali,” bukan sekadar “kematian,” ia sedang menciptakan suasana.
  • Lupa Kata-kata: Ini bisa dimengerti. Pernahkah kamu menyebut sesuatu sebagai “benda bulat yang digunakan untuk makan sup” karena otakmu tiba-tiba lupa kata “sendok”? Itu adalah cara berputar-putar yang lahir dari kebutuhan.
  • Terdengar CerdasIni yang berbahaya. Orang sering berpikir bahwa semakin banyak kata berarti semakin pintar. Biasanya tidak begitu. Dosen kuliah Anda bisa langsung mencium upaya-upaya itu dari jauh.
  • Menghindari Tanggung JawabPolitikus dan korporasi menyukai ungkapan ini. “Kesalahan telah terjadi” adalah ungkapan yang menghindari pengakuan langsung “Saya telah membuat kesalahan.”
  • Membuat HumorKomedian sering menggunakan deskripsi yang aneh dan berbelit-belit. Menyenangkan untuk menyebut kucing sebagai “mamalia kecil, berbulu lebat, dan suka menghakimi yang sesekali mentolerir kehadiranmu.”

Bagaimana Penggunaan Kalimat Berbelit-belit Muncul dalam Percakapan Sehari-hari

Anda mungkin menggunakan kalimat berbelit-belit setiap hari tanpa menyadarinya.

Inilah tempat di mana hal ini biasanya muncul:

  • Ketika Anda tidak bisa mengingat sebuah kata“Bisakah kamu memberikan benda itu… kamu tahu… benda yang membuat roti menjadi kecokelatan dan panas?” Maksudmu toaster. Otakmu tahu bahwa yang kamu maksud adalah toaster. Tapi saat itu, “benda yang membuat roti menjadi kecokelatan dan panas” adalah satu-satunya yang bisa kamu katakan.
  • Dalam Situasi Canggung“Saya penasaran, apakah mungkin Anda bisa mempertimbangkan untuk menurunkan volume sedikit saja?” Terjemahan: “Tolong turunkan volumenya.”
  • Ketika Memberikan Berita Buruk: Tidak ada yang mengatakan, “Anjingmu sudah mati.” Mereka akan berkata, “Saya sangat menyesal, tapi Fluffy sudah meninggal,” atau “tidak lagi bersama kita,” atau “telah menyeberangi jembatan pelangi.” Semua ini adalah ungkapan kiasan yang melunakkan kenyataan.
  • Dalam Layanan Pelanggan“Saya khawatir barang tersebut saat ini tidak tersedia” terdengar lebih baik daripada “Kami tidak memilikinya.” Artinya sama, tetapi versi yang lebih halus terasa lebih profesional.
  • Ketika Berbicara dengan Bangga (Tapi Berusaha Tidak Terlalu)“Saya beruntung mendapatkan pengakuan atas kontribusi kecil saya dalam proyek ini,” lebih baik daripada “Saya memenangkan penghargaan,” tapi hanya sedikit. Ini adalah cara berbelit-belit yang disamarkan sebagai kerendahan hati.

Hal yang penting untuk dipahami adalah bahwa penggunaan kalimat yang berbelit-belit dalam percakapan sehari-hari seringkali tidak masalah.

Kita adalah makhluk sosial, dan terkadang mengambil jalan yang lebih panjang dapat membuat komunikasi menjadi lebih lancar.

Jenis-jenis Pernyataan Tidak Langsung

Circumlocution bukanlah solusi yang cocok untuk semua situasi.

Ada berbagai jenis, dan mengenali jenis-jenis tersebut dapat membantu Anda menggunakan perangkat ini dengan lebih efektif.

  • Penggunaan ungkapan yang halus atau berbelit-belitIni adalah saat Anda menggunakan bahasa yang berbelit-belit untuk menghindari mengatakan sesuatu yang tidak nyaman. “Meninggal dunia” daripada “meninggal.” “Dilepaskan” daripada “dipecat.” “Bekas pakai” daripada “bekas.” Semua ini adalah eufemisme yang dicapai melalui perumpamaan.
  • PeriphrasisIni adalah istilah yang lebih elegan untuk menggambarkan sesuatu berdasarkan karakteristiknya daripada menggunakan namanya. “The Bard of Avon” untuk Shakespeare. “The Big Apple” untuk New York. “The beautiful game” untuk sepak bola. Hal ini menambah warna pada tulisan Anda.
  • PleonasmeIni adalah ungkapan yang berbelit-belit dan tidak perlu, di mana Anda mengatakan hal yang sama dua kali Dengan kata-kata yang berbeda. “Hadiah gratis.” “Sejarah masa lalu.” “Rencana masa depan.” “Hasil akhir.” Masing-masing dari ini dapat kehilangan satu kata tanpa kehilangan makna.
  • Kalimat-kalimat yang berbelit-belitIni hanyalah kalimat yang berbelit-belit. Isi yang tidak perlu yang tidak menambah makna atau gaya. “Pada saat ini” alih-alih “sekarang.” “Meskipun demikian” alih-alih “meskipun.” Ini adalah jenis kalimat yang ingin Anda hindari.
  • Tautologi: Mirip dengan pleonasme, tetapi lebih berkaitan dengan logika. Ini adalah mengulang hal yang sama dengan kata-kata yang berbeda dalam pernyataan yang sama. “It is what it is” adalah tautologi. Begitu pula dengan “either it will rain or it won’t rain.” Secara teknis benar, tetapi sama sekali tidak membantu.

Penggunaan kalimat berbelit-belit dalam sastra dan penceritaan

Penulis sering menggunakan kalimat berbelit-belit secara sengaja, dan jika dilakukan dengan baik, sebenarnya hal itu cukup bagus.

  • Membangun SuasanaPenulis gotik menyukai kalimat berbelit-belit. Alih-alih mengatakan “rumah itu menakutkan,” mereka akan menghabiskan satu paragraf untuk menggambarkan “bangunan megah yang menjulang dengan jendela-jendela gelap yang seolah-olah mengawasi seperti mata jahat.” Itulah kalimat berbelit-belit yang paling indah.
  • Suara KarakterBeberapa karakter berbicara berputar-putar. Hal itu mengungkapkan kepribadian mereka. Seorang karakter yang gugup mungkin akan berkata, “Nah, maksudku, aku sedang berpikir bahwa mungkin, kalau kamu tidak sibuk, kita bisa saja…” daripada langsung mengajak seseorang keluar. Gaya bicara yang berbelit-belit itu mengungkapkan sesuatu tentang siapa mereka.
  • Puisi dan KenningsPuisi Inggris Kuno menggunakan kennings, yang pada dasarnya adalah kiasan puitis. “Jalan paus” untuk lautan. “Lilin langit” untuk matahari. “Keringat pertempuran” untuk darah. Kiasan-kiasan ini menciptakan gambaran visual meskipun secara teknis tidak langsung.
  • Rahasia dan Penyingkapan: Terkadang penulis menggunakan kalimat berbelit-belit untuk menunda pengungkapan informasi. Mereka akan menggambarkan sesuatu dengan cara yang tidak langsung untuk membangun ketegangan sebelum akhirnya menyebutkannya, sehingga pembaca tetap tertarik.
  • Sastra Satir dan Komentar SosialPenulis menggunakan kalimat yang berbelit-belit secara berlebihan untuk mengejek bahasa birokratis atau ucapan yang sok pintar. George Orwell melakukannya dengan brilian dalam esainya “Politik dan Bahasa Inggris.

Benang merahnya? Dalam sastra, penggunaan kalimat yang berbelit-belit bertujuan untuk memperkaya cerita. Ini bukan sekadar penggunaan kata-kata yang berlebihan, melainkan pilihan yang bertujuan untuk memperkuat makna, suasana, atau karakter.

Cara Mengidentifikasi Kalimat Berbelit-belit dalam Sebuah Kalimat

Mendeteksi kalimat yang berbelit-belit menjadi lebih mudah setelah Anda tahu apa yang harus dicari.

Berikut adalah tanda-tanda yang mencolok:

  • Frasa yang Tidak Perlu RumitJika Anda dapat mengganti sebuah frasa dengan satu kata tanpa kehilangan makna, itu kemungkinan besar merupakan kalimat berbelit-belit. “Pada saat ini” menjadi “sekarang.” “Karena fakta bahwa” menjadi “karena.”
  • Kelebihan Penggunaan Kalimat Pasif“Telah diputuskan bahwa perubahan akan dilakukan” merupakan kalimat pasif dan berbelit-belit. “Kami memutuskan untuk melakukan perubahan” lebih jelas.
  • Modifier yang berlebihan“Pengalaman masa lalu,” “rencana masa depan,” “sepenuhnya bulat,” dan “hasil akhir” semuanya mengandung kata-kata yang tidak perlu. Penjelasannya tidak menambahkan informasi.
  • NominalisasiIni adalah saat Anda mengubah kata kerja sederhana menjadi sebuah frasa kata benda. “Buat keputusan” daripada “memutuskan.” “Pertimbangkan” daripada “mempertimbangkan.” “Capai kesimpulan” daripada “menyimpulkan.”
  • Struktur Bahasa HedgingSatu kalimat yang menghindar sudah cukup. Kalimat yang menghindar berulang-ulang menjadi berbelit-belit. “Saya pikir mungkin saja mungkin kita harus mempertimbangkan untuk mengubah ini,” adalah contoh kalimat yang menghindar secara berlebihan.
Tangkapan layar detektor AI canggih dan antarmuka pemeriksa AI

Di sinilah alat kecerdasan buatan (AI) dapat membantu. Detektor AI yang Tidak Terdeteksi Dirancang untuk menandai penggunaan kalimat yang terlalu mekanis atau tidak perlu rumit.

Meskipun utamanya digunakan untuk mengidentifikasi teks yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan (AI), alat ini juga ternyata cukup efektif dalam mendeteksi penggunaan kalimat yang berbelit-belit secara tidak sengaja.

Alat ini menyoroti bagian-bagian di mana penulisan Anda terlalu formulaik atau secara buatan kompleks, yang sering tumpang tindih dengan pola-pola yang berbelit-belit.

Jika detektor Anda menandai suatu bagian, tanyakan pada diri Anda: Apakah saya benar-benar sedang berkomunikasi di sini, atau hanya mengisi ruang kosong? Bisakah ini dibuat lebih sederhana? Apakah kompleksitas ini memiliki tujuan?

Kesalahan Umum yang Sering Dilakukan oleh Pelajar

Setiap orang yang belajar menulis pasti pernah membuat kesalahan-kesalahan ini. Mengenali kesalahan-kesalahan tersebut adalah langkah pertama untuk memperbaikinya.

  • Menganggap Panjang sebagai KualitasPenulis pemula sering berpikir bahwa semakin banyak kata berarti tulisan yang lebih baik. Mereka akan menulis “utilize” alih-alih “use” dan merasa terdengar lebih canggih. Mereka salah. Tulisan yang baik adalah tulisan yang jelas.
  • Menjelaskan Konsep Sederhana Secara BerlebihanAnda tidak perlu mengatakan, “aktivitas berlari, yang melibatkan gerakan kaki secara cepat ke arah depan.” Cukup katakan “berlari.” Pembaca Anda sudah tahu apa itu berlari.
  • Penyalahgunaan TesaurusMenggunakan kamus sinonim boleh saja. Namun, mengganti setiap kata sederhana dengan sinonim yang rumit akan menghasilkan kalimat yang tidak alami dan berbelit-belit. Tidak ada yang “berjalan-jalan” ke toko. Mereka hanya berjalan.
  • Pengisian untuk Perhitungan KataKami mengerti. Esai ini harus berpanjang 2.000 kata, dan Anda baru memiliki 1.600 kata. Namun, mengisi dengan kalimat yang berbelit-belit hanya akan membuat tulisan Anda menjadi lebih buruk, bukan lebih panjang. Tambahkan konten yang sebenarnya sebagai gantinya.
  • Meniru Penulisan Akademik dengan BurukPenulisan akademik menggunakan struktur yang lebih kompleks, tetapi penulisan akademik yang baik tetaplah tepat. Penulisan akademik yang buruk hanyalah ungkapan berbelit-belit yang dibungkus dengan bahasa ilmiah.
  • Melupakan Audiens Anda: Terkadang penggunaan kalimat yang berbelit-belit sesuai untuk audiens Anda. Terkadang tidak. Menulis buku anak-anak? Jaga agar tetap sederhana. Menulis dokumen hukum? Beberapa kalimat yang berbelit-belit sebenarnya diharapkan. Kenali konteks Anda.
  • Tidak Membaca dengan Suara Keras: Kalimat yang berbelit-belit terdengar lebih buruk lagi saat dibaca dengan lantang. Telinga Anda menangkap apa yang mata Anda lewatkan. Jika Anda tersandung saat membaca kalimat Anda sendiri, kemungkinan besar kalimat tersebut terlalu rumit.

Cara Menggunakan Kalimat Berbelit-belit Secara Terencana dalam Penulisan Anda

Baiklah, jadi kita sudah sepakat bahwa penggunaan kalimat berbelit-belit tidak selalu buruk.

Begini cara menggunakannya dengan sengaja dan efektif.

  • Untuk Pengembangan KarakterBerikan dialog yang berbelit-belit kepada karakter-karakter yang cerewet. Seorang akademisi yang sok pintar mungkin akan mengatakan, “Saya merasa tidak dapat setuju dengan penilaian Anda” daripada “Saya tidak setuju.” Itulah karakterisasi.
  • Untuk Membuat Irama: Terkadang versi yang lebih panjang terdengar lebih baik. Puisi dan prosa sastra seringkali lebih mengutamakan bunyi daripada kependekan. Jika kalimat yang berbelit-belit menciptakan ritme yang diinginkan, pertahankanlah.
  • Untuk Dampak EmosionalMenunda pengungkapan dapat membangun ketegangan. Penulis horor sering melakukannya. Mereka akan menggambarkan sesuatu yang menakutkan dengan detail yang rumit dan berbelit-belit sebelum akhirnya mengungkapkan apa yang sebenarnya terjadi.
  • Dalam Dialog untuk RealismeOrang tidak selalu berbicara dengan efisien. Kita sering berbelit-belit. Kita mengelak. Kita berbicara secara tidak langsung. Percakapan yang realistis memang mengandung beberapa kalimat yang berbelit-belit.
  • Untuk Menekankan Melalui PengulanganMengatakan sesuatu dengan berbagai cara dapat menekankan pentingnya hal tersebut. Pidato politik sering menggunakan teknik ini. “Kami akan bertempur di pantai-pantai, kami akan bertempur di landasan pendaratan, kami akan bertempur di ladang-ladang…” Anda mengerti maksudnya.
  • Ketika Bertindak Taktis: Konteks profesional dan formal seringkali memerlukan bahasa yang diplomatis. “Kami sedang mempertimbangkan kandidat lain” lebih sopan daripada “Anda tidak mendapatkan pekerjaan tersebut.”
Tangkapan layar alat Replicator Gaya Penulisan AI yang tidak terdeteksi

Alat-alat dapat membantu Anda bereksperimen di sini. AI yang tidak terdeteksi. Peniru Gaya Penulisan Membiarkan Anda mencoba pendekatan yang berbeda untuk kalimat yang sama.

Anda dapat membandingkan versi langsung dengan versi yang lebih rumit dan berbelit-belit, lalu lihat mana yang lebih sesuai dengan tujuan Anda.

Mungkin kalimat yang berbelit-belit memang menambah kesan elegan. Atau mungkin hanya terdengar sok pintar. Alat ini membantu Anda membandingkan opsi.

Tangkapan layar antarmuka alat AI Humanizer AI yang tidak terdeteksi.

Setelah Anda menyusun dengan sengaja menggunakan kalimat yang berbelit-belit, AI Humanizer AI yang tidak terdeteksi menjadi tak ternilai harganya.

Ini memperhalus penulisan Anda untuk menghindari ungkapan yang canggung atau dipaksakan, sambil tetap mempertahankan contoh-contoh yang disengaja.

Humanizer membedakan antara “deskripsi yang detail” dan “terlalu bertele-tele,” membantu Anda menemukan keseimbangan yang tepat.

Ini sangat efektif dalam mengidentifikasi bagian-bagian di mana penggunaan kalimat yang berbelit-belit terasa kaku dan tidak alami.

Kuncinya adalah bertindak dengan sengaja. Pertimbangkan apakah sesuatu itu sesuai dengan tujuan Anda, atau apakah Anda hanya menghindari untuk langsung ke intinya.

Cobalah Detektor AI dan Humanizer kami di bawah ini!

Tidak Ada Lagi Suasana yang Berlebihan

Berbelit-belit sering mendapat stigma negatif, tetapi hal itu tidak secara inheren buruk.

Seperti kebanyakan teknik menulis, semuanya bergantung pada konteks dan niat.

Mengisi esai secara berlebihan untuk mencapai jumlah kata, penggunaan bahasa korporat yang menyamarkan makna, atau penggunaan kamus sinonim yang berlebihan, semuanya merupakan contoh dari penggunaan kalimat berbelit-belit yang buruk.

Penggunaan kalimat yang halus dan tidak langsung memiliki perbedaan. Hal ini memberikan kepribadian pada karakter, menciptakan suasana dalam deskripsi, dan memungkinkan Anda untuk bersikap halus ketika ketegasan akan terasa kejam.

Penggunaan kalimat yang berbelit-belit yang bermanfaat akan membantu pembaca Anda. Penggunaan kalimat yang berbelit-belit yang tidak berguna hanya akan menambah jumlah kata Anda.

Jika Anda serius ingin meningkatkan kemampuan menulis Anda dan belajar menggunakan teknik seperti circumlocution secara efektif, AI yang tidak terdeteksi menyediakan rangkaian lengkap alat untuk membantu.

Detektor AI mengidentifikasi kalimat yang rumit, Replikator Gaya Penulisan memungkinkan Anda bereksperimen dengan berbagai pendekatan, dan Humanizer AI menyempurnakan semuanya menjadi prosa yang alami dan menarik.

Apakah Anda sedang mengerjakan esai, cerita, atau konten profesional, alat-alat ini membantu Anda membuat pilihan yang disengaja daripada kesalahan yang tidak disengaja.

Sekarang, beranjaklah dan gunakan kata-kata dengan sengaja dan panjang lebar ketika itu menguntungkanmu. Dan gunakan kata-kata dengan ringkas dan menyenangkan ketika itu tidak menguntungkanmu.