Di Olimpiade Rio 2016, The Washington Post membuat pilihan untuk menggunakan penceritaan otomatis untuk liputan acara mereka.
Mereka menciptakan platform digital eksklusif yang diisi dengan Alat bantu pembuatan konten AI yang dibutuhkan oleh para penerbit saat ini.
Karena platform mereka, para penulis dapat menghasilkan lebih dari 850 cerita. Hal ini menempatkan mereka di atas yang lain dalam hal menyediakan liputan, menjadikan mereka pilihan utama bagi para pembaca.
Beginilah caranya Konten yang dihasilkan AI dilakukan dengan benar. Memiliki narasi yang tepat waktu di samping pelaporan tradisional adalah penggunaan teknologi yang cerdas.
Namun demikian, seperti kebanyakan hal hebat lainnya, AI juga dapat disalahgunakan.
Sebagai seorang pendidik profesional, peneliti, atau hanya pembaca yang ingin tahu, penting untuk mengetahui cara mengetahui apakah AI menulis sebuah esai.
Karena pembuatan konten AI sudah semakin canggih, mungkin tidak mudah untuk membedakan mana yang dibuat oleh manusia dan mana yang dibuat oleh AI pada pandangan pertama.
Berikut ini semua yang perlu Anda ketahui tentang deteksi konten AI.
5 Strategi untuk Mengidentifikasi Esai yang Ditulis dengan AI
AI telah berkembang pesat, sejak tahun 1950-an oleh Alan Turing. The Tes Turing digunakan untuk mengukur kemampuan mesin untuk menampilkan kecerdasan seperti manusia.
Pada dasarnya, jika sebuah mesin dapat berinteraksi dengan manusia tanpa terdeteksi sebagai mesin, maka mesin tersebut lolos uji.
Beberapa dekade kemudian, AI sekarang digunakan untuk pembuatan konten.
Jangan Pernah Khawatir AI Mendeteksi Teks Anda Lagi. Undetectable AI Dapat Membantu Anda:
- Membuat tulisan dengan bantuan AI Anda muncul seperti manusia.
- Bypass semua alat pendeteksi AI utama hanya dengan satu klik.
- Gunakan AI dengan aman dan dengan percaya diri di sekolah dan tempat kerja.
Ini semua berkat perkembangan teknologi dengan pemrosesan bahasa alami (NLP) dan algoritme pembelajaran mesin lainnya yang dapat menganalisis data dalam jumlah besar dan menciptakan respons seperti manusia.
AI kini digunakan secara luas, terutama dalam konteks akademis. Tanpa penggunaan AI yang bertanggung jawab, keaslian dan transparansi yang dilindungi oleh institusi akan tercoreng.
Bahkan di dalam penerimaan perguruan tinggimengetahui bagaimana cara mengetahui apakah sebuah esai dibuat oleh AI menjadi prioritas.
Perguruan tinggi dan universitas mengambil langkah-langkah proaktif untuk mencegah AI memengaruhi keputusan penerimaan mahasiswa baru.
Mereka sekarang berinvestasi dalam alat dan merencanakan beberapa strategi untuk mencegah pengiriman materi yang ditulis dengan AI.
Untuk membantu Anda mengatasi tantangan ini, berikut adalah lima strategi efektif untuk mengidentifikasi konten yang ditulis oleh AI.
1. Menggunakan Alat Pendeteksi Konten AI
Bayangkan seorang guru yang menerima sejumlah besar esai siswa yang dikirimkan secara elektronik.
Saat ia menelaahnya, ia melihat ada satu yang memberikan gaya penulisan yang sangat tidak biasa. Dengan beban kerja yang ditanganinya, memeriksa secara manual bisa merepotkan.
Berkat alat pendeteksi konten AI, dia dapat dengan mudah mengirimkan teks dan memeriksanya.
Hal ini memungkinkannya untuk mengidentifikasi esai yang mungkin memerlukan pengamatan lebih dekat, memastikan integritas akademik dan keadilan penilaian tetap utuh.
Ingatlah bahwa kita sekarang hidup di masa di mana Plagiarisme AI benar-benar ada.
Misalnya, detektor konten AI berperingkat tinggi seperti AI yang tidak terdeteksi dapat mendeteksi konten AI dengan akurasi yang tak tertandingi.
Aplikasi ini dapat dengan cepat menemukan ketidakkonsistenan, penyimpangan, dan bahasa yang tidak wajar dalam hitungan detik - semuanya dibungkus dalam antarmuka yang mudah digunakan.
Berikut ini beberapa cara yang biasa digunakan oleh detektor AI seperti Undetectable AI.
- Institusi pendidikan dan platform akademik dapat menggunakan alat pendeteksi konten AI untuk menyaring tugas yang dikirimkan oleh siswa.
- Penerbit, outlet media, dan pembuat konten menggunakan deteksi konten AI untuk mengevaluasi seberapa otentik konten yang mereka tulis sebelum dipublikasikan.
- Para peneliti dan akademisi mengandalkan alat pendeteksi konten AI untuk mencegah penyebaran informasi yang salah atau temuan yang tidak akurat.
- Lebih dari sekadar mengidentifikasi esai yang ditulis oleh AI, deteksi konten AI juga mencakup membandingkan database konten yang luas untuk memastikan bahwa teks yang ditulis bukan hasil jiplakan.
- Produsen dan pemasar konten memanfaatkan alat bantu AI untuk menjaga reputasi merek dengan memeriksa bahwa gaya dan nada penulisan tidak tidak konsisten.
- Alat pendeteksi konten AI membantu memverifikasi keaslian dokumen tertulis dan menjaga kepatuhan terhadap undang-undang kekayaan intelektual.
Dengan penggunaan alat pendeteksi konten AI, akan lebih mudah bagi institusi dan organisasi untuk beradaptasi dengan meningkatnya penggunaan AI di berbagai profesi.
Namun, ketika AI digunakan dengan benar, AI dapat membantu mengotomatiskan proses, mengurangi pekerjaan rutin, dan memberdayakan para profesional untuk bekerja lebih keras pada hal-hal yang berdampak.
Ini adalah gerakan kombo yang patut dicoba.
2. Menganalisis Nada dan Gaya
Cara praktis yang sederhana namun efektif untuk mengetahui apakah sebuah esai dibuat oleh AI adalah dengan melihat bagaimana suara konten yang ditulis.
Anda biasanya dapat memperhatikan tanda bahaya ini.
- Esai yang ditulis oleh manusia biasanya menunjukkan semacam "variabilitas alami". Artinya, ada nada yang khusus bagi penulisnya, yang membuatnya unik.
- Generator konten AI memiliki kesulitan untuk memasukkan emosi manusia ke dalam konten mereka. Generator ini membuat konten murni berdasarkan perintah dan biasanya terasa sangat umum dan, walaupun terdengar klise, seperti robot.
- Kurangnya pengalaman yang dapat dihubungkan dan perspektif yang segar, pada dasarnya terlihat seperti teks yang diparafrasekan dari artikel yang sudah ada.
- AI tidak mampu mendalami topik-topik yang kompleks. Terdapat kekurangan yang sangat besar dalam gaya penulisan, karena tidak mampu memberikan analisis, interpretasi, dan wawasan yang jelas.
Dengan mengasah keterampilan pengamatan Anda, Anda, sebagai pembaca manusia, secara naluri dapat mendeteksi nuansa halus ini.
Meskipun alat bantu otomatis tidak diragukan lagi dapat membantu mengidentifikasi esai yang ditulis oleh AI, namun kekuatan pengamatan manusia tidak pernah hilang.
3. Mengidentifikasi Kurangnya Sentuhan Pribadi
Dalam hal menulis, sentuhan pribadi adalah gaya unik yang membuat sebuah karya tulis menjadi khas penulisnya.
Suara dan hubungan individu dengan pembaca yang membuat esai terasa nyata. Inilah sebabnya mengapa mengidentifikasi kurangnya sentuhan pribadi adalah salah satu cara terbaik untuk mengetahui apakah sesuatu itu dibuat oleh AI.
Sementara alat bantu AI seperti ChatGPT tentu saja menjanjikan untuk masa depan penelitian akademis, para penulis dan peneliti perlu mengakui bahwa keterbatasan yang ada saat ini harus didekati dengan hati-hati.
Sebagai H. Holden Thorp, Pemimpin Redaksi dari Ilmu Pengetahuan keluarga jurnal, menunjukkan, "ChatGPT memang menyenangkan, tetapi tidak untuk penulis."
Meskipun alat bantu konten AI dapat menjadi alat bantu yang berguna untuk mendapatkan inspirasi dan menghasilkan ide, kita harus berpikir secara etis dan memastikan bahwa konten yang kita hasilkan tetap akurat dan dapat diandalkan.
4. Menemukan Bahasa yang Berulang-ulang
Salah satu tanda terbesar dari konten yang dihasilkan oleh AI adalah bahasa yang berulang-ulang. Algoritme AI sangat bergantung pada pola dan templat yang sudah ada untuk menghasilkan teks.
Akibatnya, konten yang dihasilkan AI biasanya menunjukkan banyak pengulangan, yang menunjukkan betapa terbatasnya pemrograman algoritmanya.
Sejak awal, Anda akan melihat betapa monotonnya teksnya. Hal ini karena teks dan frasa berulang yang digunakan juga bersifat umum.
AI memiliki kosakata yang terbatas saat menghasilkan teks, yang benar-benar menonjol saat Anda membacanya.
Meskipun pengulangan kata tidak secara otomatis berarti konten AI, ini merupakan tindakan tambahan yang dapat Anda perhatikan untuk mengetahui apakah konten tertulis terasa aneh.
5. Menilai Akurasi dan Relevansi
Jika Anda menginstruksikan pembuat konten AI untuk memberikan statistik tentang jumlah orang yang bangun dari tidurnya dan berjalan menuruni tangga untuk minum segelas susu, kemungkinan besar ia akan melakukannya.
Namun, yang tidak dilakukannya adalah memverifikasi apakah informasi yang baru saja diberikan itu benar atau bahkan ada.
Data yang disediakan AI hanyalah data yang ada di dalam basis datanya. Artinya, informasi tersebut bisa jadi sudah usang.
Mungkin juga terdapat ketidakkonsistenan dan bahkan bias, tergantung dari mana data tersebut berasal.
Menakutkan untuk berpikir bahwa konten yang dihasilkan AI bisa sangat meyakinkan.
Orang-orang adalah 3% lebih kecil kemungkinannya untuk menemukan informasi yang tidak akurat saat konten ditulis dengan AI karena AI membuat konten menjadi ringkas dan mudah diproses.
Inilah sebabnya mengapa penting untuk berhati-hati dalam menggunakan informasi online.
Pentingnya Membedakan Esai Buatan Manusia dan Buatan AI
Singkatnya, penting untuk mengenali perbedaan antara konten manusia dan AI untuk menjaga keaslian, mencegah kesalahan informasi, dan menghindari plagiarisme.
Berikut ini adalah alasan mengapa Anda harus membedakan pekerjaan manusia dan AI.
- Mencegah plagiarisme dan memastikan bahwa mahasiswa menerima pengakuan atas karya asli mereka.
- Menjaga kredibilitas karya-karya yang diterbitkan, temuan penelitian, dan karya jurnalistik.
- Memerangi penyebaran berita palsu secara online.
- Mengklarifikasi asal usul esai mendukung praktik-praktik etis dalam penulisan dan penerbitan.
Harap diingat bahwa ini bukan berarti kita harus langsung melarang penggunaan AI.
Kita harus mendorong inovasi yang bertanggung jawab di bidang ini, dan menemukan keseimbangan antara menggunakan teknologi AI untuk efisiensi dan tetap dapat mempertahankan nilai unik dari kreativitas dan ekspresi manusia.
Cara Memanusiakan Esai Anda dengan Tidak Terdeteksi
Mengetahui cara mengetahui apakah AI menulis sebuah esai membutuhkan banyak waktu jika dilakukan secara manual, tetapi untungnya, alat seperti AI yang tidak terdeteksi ada untuk membuatnya lebih mudah. Cukup tempelkan teks, dan jadilah teks tersebut.
Tetapi jika Anda sedang meneliti dan menemukan beberapa ide hebat dengan bantuan AI, Anda dapat menggunakan AI humanizer kami untuk memastikan bahwa teks apa pun yang Anda tulis tetap nyata. Fungsionalitas ganda ini menawarkan ketenangan pikiran.
Buat esai yang otentik dan menarik dengan percaya diri, semua tanpa harus mengorbankan sentuhan pribadi yang membedakan tulisan manusia.
Dengan kedua alat yang tersedia dalam satu platform, Anda dapat menikmati lebih banyak kreativitas, efisiensi, dan keandalan saat menulis.
Siap untuk melihat perbedaannya? Uji widget Undetectable AI di bawah ini dan rasakan sendiri bagaimana widget ini dapat menyempurnakan tulisan Anda (hanya dalam bahasa Inggris).
Kesimpulan
Dengan beberapa intuisi manusia, Anda dapat mengidentifikasi apakah suatu karya tulis dibuat oleh manusia atau AI. Dengan strategi ini, Anda dapat lebih percaya diri dengan informasi yang Anda baca.
Tetapi tidak ada salahnya untuk mempertimbangkan penggunaan alat pendeteksi konten AI untuk memudahkan prosesnya.
Bisa memakan waktu untuk melakukan semua pekerjaan secara manual, jadi memiliki Undetectable di sisi Anda adalah ide yang bagus.
Dengan kemampuan deteksi AI yang canggih dan fitur humanisasi, Undetectable memungkinkan Anda mengetahui perbedaan antara esai manusia dan AI hanya dalam hitungan detik.
Kita hidup di masa di mana konten yang dihasilkan manusia dan AI terus mengabur, jadi dengan tetap mendapatkan informasi dan mengambil pendekatan proaktif, kita dapat melindungi diri kita sendiri dari informasi yang salah sambil tetap dapat memaksimalkan manfaat teknologi AI untuk pembuatan konten.